RSS

24 Januari 2015

Berterimakasihlah karena telah disakiti (1)

Jatuh cinta itu persis kau naik gunung, tiba2 terjerambab ke dalam jurang dalam, meluncurnya mudah, tapi susah payah merangkak naik kembali.
Jatuh cinta itu persis seperti komputer atau HP kau tiba2 terkena virus, kena-nya gampang, tapi memperbaiki, servis datanya susah kali–bahkan tetap tidak bisa diperbaiki hingga kapan pun.
Jatuh cinta itu sama dengan kau naik mobil cepat, kau gas kencang, jalan landai, tiba2 rem-nya blong. Mobil kau melaju tak terkira, susah payah menghentikannya. Bahkan harus menabrak sana-sini, kau patah hati.
Maka, pahamilah resikonya.
*Tere Liye
Judul diatas bukan pembenaran untuk kita menyakiti seseorang. Cuma kadangkala hidup ini memiliki kisah yang komplit antara bahagia dan sedih.Namun porsi sedih sering menjadi kisah yang mewarnai hidup kita terlalu lama. Bahkan ada yang sampai harus memendam kesedihan begitu dalam sampai bertahun-tahun akibat tersakiti oleh orang yang di sayangi. Susah move on karena terlalu berharap banyak dan lupa diri akan takdir hidup yang harus dijalani. Seakan tak percaya kejadian pahit menimpa dirinya. Jujur saya menulis ini karena terinspirasi oleh banyak kisah. Dan kisah lama secara pribadi yang membuat kehidupan saya berubah drastis. Lebih mengena’ setelah tertimpa kesedihan, masalah, kisah memilukan dan duka lara teramat parah.#halah.
Dan sekarang saya malah ingin mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam karena telah membuat hati ini tersakiti. Hmm gimana ya cara nulisnya biar nggak terlihat curhat di tulisan ini?….*memikirkan beberapa menit sambil mendengarkan CD Album A Song For You by Michael Lington...Jadi saya tersadar beberapa menit yang lalu. Kalau mengenang pada tanggal x bulan xx tahun xxx, jam xxx wib dilokasi xxx oleh xxxx bahwa memang sudah ditakdirkan untuk mengalami peristiwa tersakiti. Akan banyak versi cerita yang berkembang. Terlebih jika melibatkan pihak ketiga.
Dan itulah hidup yang serta merta menjadi episode yang harus dijalani dalam lembaran skenario maha sempurna, yang telah disiapkan oleh-Nya untuk saya. Mungkin pada saat itu hati saya belum terbuka dan tersadar saat kepiluan datang. Banyak malaikat dilangit sana yang terlihat begitu kasihan. Bahkan mungkin memberikan inspirasi bahwa masalah yang datang memang tak sebanding dengan harga hidup, yang sudah diberikan oleh Allah. Yang ingin menyadarkan saya bahwa hidup haruslah seimbang dan berjalan dijalan yang benar. Bahkan tak elok hanya memikirkan kisah pribadi yang tak berarti. Dibandingkan kisah jutaan manusia yang membutuhkan kepedulian dan sentuhan tangan kita.
Kemudian pelan-pelan ingatan itu kembali datang. Detik demi detik drama yang terekam oleh kenangan masa lampau yang tak mudah dilupakan. Namun sangat mungkin untuk memaafkan & dimaafkan. Kenapa saya bilang begitu? Karena jika kita mau memaafkan masa lalu berarti kita tengah belajar keikhlasan. Tentunya akan menjadi pengganti rasa sakit itu. Dan ternyata kita nggak perlu melupakan kenangan pahit. Ibarat buku pelajaran, hidup kita itu harus komplit antara senang dan sedih. Semuanya harus seimbang, justru dengan kejadian pahit kita akan belajar tegar dan sabar. Menuju KEDEWASAAN. Mana mungkin saat kita bahagia kita bisa menguatkan hati untuk tenang dan sabar. Menerima kenyataan yang tak sama dengan keinginan? Kita mulai belajar menuju dewasa dengan mulai menerima kenyataan. Yang lambat laun banyak pikiran yang memenuhi ruang pikiran dan memberikan penjelasan mengenai arti masalah yang menimpa diri ini. Setidaknya pikiran ini datang bukan buah dari pengalaman orang lain melainkan memang saya sendiri yang harus menjalaninya.
Kita tak perlu membenci seseorang yang telah menyakiti kita pun mendendamnya. Karena kejadian sepahit apapun tak mengerti kenapa bisa terjadi? Karena melibatkan kejadian super rumit rancangan-Nya. Karena dalam skenario hidup yang telah diatur oleh-Nya memang hanya dia yang terpilih untuk hadir dalam hidup kita. Untuk  kemudian membagi kisah bersama-sama baik menyakiti ataupun tersakiti. Skalanya hanya diri ini yang tahu. Dan kedua-duanya yakinlah sama-sama menanggung rasa kecewa yang sama. Walaupun akhirnya yang tersakiti akan menderita paling banyak. Tergantung diri kita memaknai peristiwa yang hadir. Karena semuanya adalah pilihan-pilihan yang harus kita tentukan sendiri. Mau berlama-lama memendam rasa sakit hati. Atau sebaliknya mengganti rasa sakit hati dengan doa-doa tulus untuk belajar ikhlas memaafkan.
Nah disini diperlukan kedewasaan untuk merelakan setiap detik hal yang menimpa. Setelah kita rela dan pasrah maka yakinlah akan banyak kejadian yang lebih indah, berkesan dan bermakna menggantikan rasa sakit itu. Dengan petualangan yang super rumit, tak kita duga kembali datang mewarnai skenario hidup yang sudah dirancang. Hikmah tersakiti itu lebih indah ternyata!!! dan saya telah membuktikannya. Dengan mencoba tegar, kemudian berusaha untuk menemukan petualangan-petualangan baru. Daripada harus bermuram durja; menyesali masa lalu yang tak pernah kembali. Melakukan aktivitas baru bersama teman-teman baru dan berusaha hanya mengenang masa lalu ketika dia hadir. Tak benar-benar melupakan yang indah dan baik dari seseorang. We meet people for a reason. Either they’re a blessing or a lesson.
Setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Begitupun sebuah akhir akan menemukan awalan. Kalimat yang sering membuat kita menjadi nelangsa adalah, ketika cinta harus kandas dan berakhir duka nestapa. Kedukaan akibat ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi merupakan bagian dari episode sakit hati. Yang diawali dengan penghianatan, kebohongan, kebencian bahkan kematian. Seakan-akan tak ada lagi yang bisa kita lakukan. Semuanya berakhir dan sia-sia. Rasa benci membara dalam dada menimbulkan keinginan mendendam, bahkan ingin menyakiti. Atau lebih sadis lagi merasa hidup tak ada gunanya. Kata selamat tinggal menjadi duka nestapa yang seketika membuat tubuh kita terasa menggigil kedinginan. Karena terlanjur merasakan kehangatan cinta. Lupa dengan semua kebaikan dan kenangan indah yang pernah dilalui bersamanya.
Lupa bahwa cinta itu sangat komplit berpasangan berisi suka-duka, sedih-bahagia, rindu-benci,khianat-setia dan tawa-airmata. Seakan cerita sedih menghiasi sepanjang waktu mengenalnya. Lupa bahwa kadangkala cinta tak selamanya harus memiliki. Lupa bahwa Cinta seharusnya dengan memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Dengan merelakannya bersama orang lain untuk bahagia. Kadangkala akan jauh lebih nyaman ketika kita bisa melihat orang lain bahagia walaupun dia bukan milik kita. Namun Toh akhirnya kita bisa sadar bahwa itulah cerita hidup dan akan segera melalui hari kelabu tersebut. Sebagaimana matahari yang terus terbit setiap pagi. Kemudian menyempurnakan pergantian hari menjadi malam. Tanpa peduli apakah kita sedang bahagia atau sedih sekalipun?!!! Karena alam sedang mengajarkan kita sebuah harmoni kehidupan yang berpasangan.
Mengharapkan pelangi datang tanpa adanya hujan rasanya mustahil. Justru banyak dongeng dan legenda yang membuka wawasan kita.  Setelah gelapnya langit, suasana mendung, kemudian berubah menjadi derasnya hujan. Yang akan membuat suasana menjadi muram, dingin dan lembab. Akan berakhir dengan kehadiran warna langit yang indah dengan datangnya pelangi berwarna-warni. Kehangatan matahari yang berpijar sempurna. Disertai sekumpulan awan putih yang berkelompok dilangit dan suara burung-burung yang indah memberikan tanda hujan telah berakhir. Memberikan dialektika berpasangan secara alamiah. Akankah hidup ini hanya terisi dengan kesenangan semata? Tidak jawabnya semua harus berpasangan dan menjadi bagian hidup yang tentunya sudah diatur oleh-Nya untuk menjadi ujian.
Hmmm orang banyak yang bilang bahwa kisah sedih yang kita alami adalah bagian ujian buat kita mengambil pelajaran sebanyak mungkin. Hingga akhirnya seiring perjalanan hari yang terus berganti tanpa mempedulikan masalah yang kita hadapi tiba-tiba saja kita bisa melaluinya. Bersama kenangan yang sedikit demi sedikit mulai tersimpan rapat dihati dan pikiran untuk kita kenang bukan untuk dijadikan dendam. Namun menjadi harta kita yang tersimpan buat menjadikan kita sadar. Bahwa tak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hebat jika kita termasuk orang yang bisa menjadikan masa lalu yang sedih menjadi bagian harta karun yang cukup kita saja yang tahu!!!
Nah sebagaimana yang saya sebutkan diawal tulisan ini. Bahwa justru dengan tersakiti kita menjadi kuat dan tegar. Bahkan banyak kisah hebat menjadi sangat dramatis dan begitu menggugah hati. Ketika rasa sakit diganti dengan rasa bahagia dengan memaafkan.Tohmasalah akhirnya kita bisa atasi seiring waktu baik perlahan maupun cepat. Orang akan mudah memaknai hidupnya ketika sudah tertimpa musibah. Tergantung bagaimana seseorang memandang masalah yang menimpanya. Seketika itu juga ketika kita sudah mau menerima kejadian buruk apapun maka akan banyak peristiwa indah yang akan kita dapati setelahnya.
Di alam semesta ini banyak sekali ditemukan jiwa-jiwa yang lemah termasuk saya. Ada kalanya peristiwa yang tak enak hati langsung begitu saja kita resah dan gundah gulana.Nahpadahal Allah itu sengaja menarik jiwa-jiwa yang lemah tadi dengan berbagai proses untuk menguatkan menjadi jiwa yang kuat. Mereka-mereka ini harus ‘disakiti’ dahulu, ‘dikhianati’, ‘dikecewakan’, ‘dibohongi’ dan beberapa peristiwa yang menghadirkan orang lain sebagai pelakunya. Jadi jiwa-jiwa yang lemah ini memang sengaja diuji oleh berbagai peristiwa ulah tangan manusia. Banyak yang tak bisa melewati proses penguatan jiwa tersebut bahkan berlangsung terlalu lama.
Padahal itulah cara Allah untuk menguatkan jiwa kita agar bisa melalui berbagai proses yang diujinya. Mereka yang sadar sedang diuji dan dikuatkan Allah, pasti akan rela dan ikhlas atas peristiwa yang menimpanya. Yang kelak akan menjadi jiwa yang kuat yang dapat membantu orang-orang lain yang berjiwa lemah agar sama-sama kuat dan memahami apapun persistiwa yang hadir buatnya.
Saya selalu ingat pesan ortu ketika kita tertimpa masalah terutama kesedihan, bahwa hati kita menjadi sempit bahkan sesak akibat ketidakmampuan kita menerima kenyataan. Alias tidak ikhlas. Nah secara fitrah hanya ketenangan dan kedamaian yang kita butuhkan saat itu. Disaat itulah Tuhan hadir memeluk kita dan ingin menyadarkan kita bahwa apapun kejadian yang menimpa kita sejatinya bukan atas kendali nafsu kita namun ada Sang Maha Kuasa yang memiliki hidup dan kehidupan.
Kita terlalu sombong dan egois dengan keinginan hawa nafsu seolah-olah dunia dikendalikan oleh keinganan kita.Dengan demikian ada pelajaran penting yang sedang diujikan oleh-Nya yaitu keikhlasan. Seketika itu cuma datang dan berserah diri kepada Allah dan menyerahkan sepenuhnya masalah kita kepada-Nya. Yakinlah….
Jika pandangan mata qolbumu sudah dalam…, tidak ada satu kejadianpun yang buruk, semua baik baik saja…

Utan Kayu; 24 April 2013; 10:26 PM

Pengikut

KESENDIRIAN

Marilah kita Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada. Melihat ke samping : smangat kebersamaan. Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga. ...Melihat ke dalam : untuk instropeksi & Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik ..

gemerlapnya dunia malam

Meta Tag Vs miztalie Poke